Sabtu, 25 Oktober 2014

Asuransi, Wujudkan Semua Mimpi

Dua minggu yang lalu kampung kami berduka. Langit tersaput mendung. Apa sebab ? Karena tetangga kami ada yang meninggal. Yang membuat hati kami miris adalah cara meninggalnya yang mendadak dan keluarga yang ditinggalkan oleh Mas Nurul, nama tetangga kami tersebut. Dia meninggal karena kesetrum atau tersengat aliran listrik saat melakukan pekerjaan mengelas tralis besi di lantai atas sebuah bangunan. Kakinya melepuh, lututnya retak dan kepalanya mengalami gegar otak.

Hati kami bertambah sedih karena lelaki hitam manis tersebut meninggal dalam usia 35 tahun dan meninggalkan 4 anak perempuan yang masih kecil-kecil. Si sulung kelas 2 SD, yang nomor dua masih sekolah di Taman Kanak-kanak (TK), nomor tiga masih berumur 3 tahun dan yang bungsu baru genap berumur setahun. Yang membuat kepedihan kami semakin mendalam adalah karena istri Mas Nurul adalah ibu rumah tangga biasa, hingga sumber penghasilan keluarga hanya mengharapkan dari Mas Nurul semata.

Diantara obrolan antar tetangga adalah bagaimana masa depan anak-anaknya ? Kami pun lantas berandai-andai. Coba ya, dulu Mas Nurul ikut asuransi, pasti tak akan begini kejadiannya. Istri Mas Nurul nggak perlu kembali ke rumah orang tuanya, pun pendidikan anak-anaknya akan senantiasa terjamin, karena ada pihak asuransi yang akan mengcover semua kebutuhan mereka.

Perlunya asuransi dalam kehidupan

“Ah, jadi orang kok ngalup (mengharap musibah). Pengin mati atau kecelakaan ya ?” komentar orang-orang
ketika saya ajak bicara tentang asuransi. Saya memakluminya. Karena dari total penduduk Indonesia yang kurang lebih berjumlah 240 juta, hanya 4,5% nya atau 11 juta jiwa yang telah memiliki asuransi jiwa secara individu. Benarkah asuransi hanya dibutuhkan ketika tertimpa musibah kecelakaan atau meninggal saja ? Tentu saja tidak. Apalagi di era kebutuhan yang semakin beragam ini.

Tapi tak semua cerita tentang asuransi bernada negatif. Saya masih ingat cerita Bu Heni, teman kerja saya yang sekarang sudah memasuki masa purna bhakti alias pensiun. Meski usianya sudah lanjut, tetapi dia masih merasa perlu ikut asuransi.
“ Aku ikut asuransi yang mbayarnya triwulanan, Dik. Ketika ada bonus kantor, saat itulah aku membayarnya. E.. pas anak-anakku kuliah dan butuh biaya banyak, asuransi pendidikan yang kuikuti saatnya cair. Sangat membantu. ”
Dan memang saya akui, cerita Bu Heni itu benar adanya. Tiga anak lelakinya dapat menyelesaikan pendidikan hingga jenjang sarjana.

Pengalaman ikut asuransi

Ternyata berbagi cerita atau pengalaman dengan orang lain banyak manfaatnya. Seperti cerita asuransi Bu Heni yang sangat menginspirasi saya.

Maka pada tahun 2003 ketika ada tetangga saya yang merupakan agen sebuah perusahaan asuransi, saya pun langsung mengiyakan ketika ditawari untuk ikut salah satu asuransi jiwa.

Premi triwulanan yang saya bayar adalah sebesar Rp 580.000,00 dan akan turun sedikit untuk pembayaran tahun ke-6 hingga ke-10. Sebagai hasilnya, jika tak ada pengambilan atau klaim sampai akhir tahun kesepuluh (tahun 2013) saya akan menerima uang asuransi sebesar 21 juta. Lumayan kaan ? Dan ternyata uang asuransi ini nantinya bisa saya gunakan untuk mewujudkan berbagai mimpi-mimpi saya.

Terwujudnya impian mempunyai kulkas dua pintu

Tanpa saya duga, ternyata pada akhir tahun 2012 saya hamil anak yang ketiga. Meskipun terkesan mendadak, saya berkeinginan untuk memberikan ASI eksklusif seperti kepada dua anak saya sebelumnya. Karena saya percaya, ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Sama seperti asuransi, yang juga sangat berguna dalam berbagai aspek kehidupan.

Sehubungan dengan niat saya untuk memberikan ASI eksklusif, saya membutuhkan kulkas dua pintu untuk menyimpan ASI perah selama saya bekerja. Dan syukur Alhamdulillah, ternyata asuransi berperan besar dalam mewujudkan impian saya untuk mempunyai kulkas dua pintu tersebut.
kulkas dua pintu hasil asuransi


Berdasarkan pengalaman saya, asuransi seperti menabung yang dipaksa. Mau tidak mau kita harus membayar premi asuransi pada saat waktu yang telah ditentukan. "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian." Setelah menabung beberapa waktu, kita akan menikmati hasilnya saat menerima pencairan uang asuransi.


Pucuk dicinta ulam pun tiba. Ketika saya membutuhkan kulkas dua pintu, ternyata uang asuransi saya cair tanggal 1 Agustus 2013 kemarin. Berdekatan waktunya dengan saya melahirkan anak ketiga pada tanggal 5 Agustus 2013 dan hari Raya Idul Fitri 1434 H pada tanggal 7 Agustus 2013. Kita semua tahu, dua momen besar tersebut sangat membutuhkan biaya yang tak sedikit.

Ketika tahu akan menerima uang asuransi, saya menjalani masa-masa kehamilan dengan hati tenang dan riang. Seandainya saya akan melahirkan dengan cara operasi sesar yang memerlukan biaya sangat banyak, saya sudah siap. Untung saya melahirkan secara normal. Jadi uang asuransi yang saya terima disamping untuk membeli kulkas dua pintu juga bisa untuk membiayai aqiqah anak perempuan saya yang ketiga. Dan ternyata masih ada sisa lagi,  saya tabung untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan si kecil dan kakak-kakaknya.

Saat saya cerita ke teman-teman di kantor, mereka heran kok saya bisa menerima uang asuransi ya ? Ternyata mereka masih mempunyai pemikiran yang sama, bahwa asuransi identik dengan kecelakaan dan kematian. Jika tak ada peristiwa kecelakaan atau kematian, maka premi asuransi yang telah mereka bayar akan hilang. Padahal tak semua asuransi seperti itu.

Terwujudnya impian bisa mengendarai mobil

Di samping ikut asuransi jiwa, saya juga pernah ikut asuransi mobil. Hal ini berawal karena saya membeli mobil baru secara kredit pada tahun 2008. Oleh perusahaan leasing mobil, untuk mengantisipasi berbagai kejadian, maka mobil saya pun diasuransikan. Karena kredit yang saya ambil selama tiga tahun, maka mobilnya pun diasuransikan selama tiga tahun pula. Tahun pertama pembelian, asuransi mobil saya all risk. Bila terjadi  kerusakan hingga kehilangan mobil akan ditanggung oleh pihak asuransi. Tahun kedua dan ketiga hanya resiko kehilangan saja yang ditanggung oleh pihak asuransi.

Pada tahun pertama ketika asuransi all risk, saya merasa tenang saat berkendara. Apalagi saat awal-awal memiliki mobil saya merupakan orang yang bonek alias bondo nekad. Nggak bisa naik sepeda dan sepeda motor tapi langsung nekad naik mobil. Mobilnya pun masih kinyis-kinyis pula, alias fresh from the oven. 

Maka ketika mobil saya mbaret, lecet, menabrak pohon atau spion “disenggol” oleh mobil lain, saya tenang-tenang saja. Bukannya saya tak berhati-hati. Tapi walaupun saya telah berhati-hati dan mobil lain yang salah, belum tentu juga kan sopir mobil lain tersebut mau bertanggung jawab membiayai kerusakan mobil saya ?

Nah, inilah enaknya ikut asuransi mobil. Saat mobil mengalami kerusakan, dengan membawa STNK dan polis asuransi, saya tinggal datang ke perusahaan asuransi mobil. Dengan berbekal surat pengantar dari pihak asuransi, saya serahkan mobil untuk diperbaiki oleh bengkel body repair yang telah ditunjuk atau bekerja sama dengan perusahaan asuransi. Enak sekali kan ?

Berkenalan dengan Allianz

Setelah dua asuransi yang saya ceritakan di atas berakhir, saat ini saya juga ikut dua asuransi jiwa. Yang pertama untuk persiapan biaya pendidikan anak ketiga saya, Mutiara Larasati yang saat ini berumur 14 bulan. Dan yang kedua asuransi untuk persiapan kalau nanti saya pensiun.

Ternyata kegemaran saya ikut asuransi menarik minat teman-teman saya yang lain. Mereka mengajak saya untuk ikut asuransi yang mereka tawarkan, dimana mereka berdua menjadi agennya. Tak henti-hentinya mereka meyakinkan saya dengan berbagai macam kelebihan dan keunggulan asuransinya dibandingkan asuransi yang lain. Awalnya saya cuek. Tapi batu pun bila diguyur air setiap hari, pasti akan terkikis juga. Begitu pun saya. Hinggaa…
“Sampeyan ikut asuransinya to Mas ?” tanya saya di suatu siang.
“Ya ikut dong. Masak agen nggak ikut.”

Lalu meluncurlah cerita tentang pengalamannya saat ikut asuransi yang ditawarkan tersebut.
“Aku ikut yang syariah, Mbak. Pas mau nikah dan membayar uang muka sepeda motor, kuambil uang asuransiku,” ceritanya dengan nada bangga. “Jadi tak merepotkan orang tua tua lagi.”

asuransi Allianz syariah


Lain lagi dengan Etty, teman sekaligus sahabat saya sejak SMEA. Saat kami bertemu makan malam di suatu mall di kota Semarang, meluncurlah sekelumit cerita darinya :
“ Asuransi ini mengcover semua jenis penyakit. Meski baru saja terdaftar ikut asuransinya.”

makan malam dengan Etty


Ih, kok enak banget sih asuransi yang mereka ikuti dan ageni itu. Karena tak ingin lama-lama penasaran, dengan malu-malu saya pun mem-bbm mereka berdua.
“ Eh, apa sih, asuransi yang kalian ikuti ?”

Hanya berselang lima menit, jawaban mereka ternyata sama : Allianz. Ah, jadi penasaran saya dengan asuransi Allianz ini. Kita coba menguliknya yuuk..

Apa sih Allianz itu ?



perkembangan keuangan Allianz

Sejak didirikan di Berlin, Jerman pada 123 tahun yang lalu, kini Allianz telah dipercaya melayani lebih dari 78 juta nasabah melalui perwakilan yang berada di lebih dari 70 negara di seluruh dunia. Sedangkan Allianz hadir di Indonesia sejak tahun 1981 dengan membuka kantor perwakilan di Jakarta. Selanjutnya Allianz mendirikan asuransi umum PT Asuransi Allianz Utama pada tanggal 21 Desember 1989 untuk memberikan solusi asuransi umum yaitu asuransi kendaraan bermotor, properti, rekayasa, pengangkutan dan asuransi aneka (liability & casualty) baik konvensional dan syariah untuk melayani kebutuhan asuransi nasabah perorangan, bisnis kecil menengah (UKM) dan untuk korporasi/industrial.

Melalui Yayasan Allianz Peduli, Allianz Indonesia aktif melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan juga lingkungan hidup. Kegiatan terbaru Allianz Indonesia adlah program Financial Literacy (FL) yang bertujuan membekali generasi muda dan dewasa dengan kemampuan dan wawasan emngenai keuangan agar dapat membuat kepuusan keuangan yang efektif. Serta kegiatan Disaster Risk Reduction (DRR) yang bertujuan untuk membantu meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Allianz juga turut memerangi pemanasan global melalui program pengurangan CO2 dengan menanam 1.000 pohon trembesi di kawasan Industri Jababeka.

Berbagai penghargaan telah berhasil diperoleh Allianz Utama antara lain :
- Indonesia Best e-corp and BEST CIO Award 2010 dari majalah SWA
- The Best Islamic General Insurance 2013
- The Most Profitable Investment Islamic General Insurance 2013
- The Most Expansive Insurance Islamic General Insurance 2013

- The Best Risk Management Islamic General Insurance dari Karim Business Consulting
- Top Ten Producer dari Asuransi Maipark

- The Most Favourite Insurance Product dari Bisnis Indonesia

Sedangkan data pembayaran klaim kepada Nasabah Allianz adalah sebagai berikut :
* Selama tahun 2011 =  412.471 klaim = Rp 418.619.986.793,00 dan USD 505.797
* Selama tahun 2012 =  348.320 klaim = Rp 482.783.940.000,00 dan USD 704.177
* Selama tahun 2013 =  187.458 klaim = Rp 300.797.160.838,00 dan USD 358.300



Asuransi pendidikan`
Dari jenis-jenis asuransi yang ditawarkan oleh asuransi Allianz, saya baru menyadari, bahwa mimpi-mimpi saya ternyata bisa diwujudkan bersama Allianz. Ingin menghadapi masa pensiun dengan tenang, ingin berobat secara nyaman, ingin pendidikan dan masa depan anak-anak saya terjamin, semua ada di Allianz. Tak hanya itu. Allianz ternyata juga mengurusi hal yang kadang tak pernah terpikirkan dalam benak kita sedikit pun. Asuransi untuk perjalanan, contohnya.


Asuransi Travel Pro

Bila saya ingin melakukan hobi travelling dengan nyaman, hal itu juga bisa diwujudkan bersama Allianz. Asuransi Allianz ternyata telah memberikan perlindungan dalam berbagai sendi kehidupan.

Sebagai seorang ibu rumah tangga dan Pegawai Negeri Sipil (PNS), tujuan utama saya adalah masa depan keluarga. Maka fokus saya pun saya tujukan ke produk asuransi milik Allianz yaitu Smartlink Account Plus.

Allianz SmartLink New Flexi Account Plus = wujudkan semua mimpi



Yaitu suatu program asuransi yang memberikan kenyamanan perlindungan jiwa dan hasil investasi yang maksimal. Manfaat yang diberikan oleh Allianz SmartLink New Flexi Account Plus  yaitu :
Jaminan perlindungan jiwa seumur hidup, pasti dan maksimal.
a. Perlindungan terhadap resiko meninggal dunia, cacat tetap total dan cacat tetap sebagian sebagai akibat dari kecelakaan
b. Perlindungan terhadap 49 jenis penyakit kritis
c. Manfaat tunai penyakit kritis komprehensif yang melindungi terhadap resiko 100 kondisi penyakit kritis
d. Perlindungan terhadap cacat tetap total akibat penyakit atau kecelakaan
e. Manfaat yang menawarkan pembebasan premi jika pemegang polis/pasangan meninggal dunia
f. Manfaat yang menawarkan pembebasan premi jika pemegang polis/pasangan terdiagnosa salah satu dari 49 penyakit kritis atau mengalami cacat total

g. Perlindungan terhadap resiko kesehatan diri dan keluarga bila harus menjalani rawat inap di rumah sakit
h. Perlindungan terhadap resiko kesehatan berupa penggantian biaya perawatan rumah sakit karena sakit maupun kecelakaan
i. Perlindungan terhadap resiko meninggal dunia baik karena sakit maupun kecelakaan.
Manfaat investasi

Untuk memaksimalkan investasi, sejak tahun pertama Allianz ternyata memberikan Nilai Investasi yang positif . Dan selanjutnya, saya dapat  menggunakan Nilai Investasi yang terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan finansial sesuai dengan kebutuhan di masa mendatang. Oleh sahabat saya, saya pun dibuatkan ilustrasi  hasil investasi  Allianz SmartLink New Flexi Account Plus seperti di bawah ini :





Melihat ilustrasi-ilustrasi tersebut, tak sabar rasanya saya untuk bilang YA, terhadap ajakan sahabat saya untuk ikut gabung dengan asuransi Allianz ini. Karena saya percaya, asuransi mampu mewujudkan mimpi-mimpi saya dalam setiap aspek kehidupan.



                                                           ***


Bahan referensi :

www.allianz.co.id


Tulisan ini diikutkan Allianz Writing Competition 2014

Melongok proses pembuatan Mie

 Tanpa banyak kata dan penjelasan, berikut adalah tahapan proses pembuatan mie.  Eh, tapi sebelum ke proses, kita intip dulu peralatan  untuk membuat mienya dulu yuuk ..









Nah, berikut ini bahan dan proses pembuatan mienya  :

 - Bahan utama membuat mie  : TEPUNG






Prosesnya  :


















Pengeringan mie menggunakan sinar matahari langsung




 Mie yang dioven 



 Mie yang siap untuk dipasarkan