Senin, 11 Agustus 2014

Jangan takut makanan manis, Systema Nano siap menangkis






Si Manis favorit keluargaku


“ Jangan lupa beli kurma dan gula ya, Bu,” pesan suami ketika aku akan belanja kebutuhan dapur awal bulan puasa Ramadhan kemarin.  Ya, kurma dan teh manis memang sudah merupakan menu wajib takjil atau hidangan pembuka saat berbuka puasa di keluargaku. Rasanya kurang afdol bila berbuka tanpa menu wajib tersebut. Dengan alasan setelah seharian puasa dan gula darah dalam tubuh drop, maka makanan dan minuman manis dijadikan senjata untuk mendongkrak si gula darah. Mungkin memang betul gula darah atau glukosa di tubuh bisa naik, tapi bukankah makanan yang manis tidak baik untuk gigi ?


Berawal dari yang manis

Meski sudah diberi tahu berulang kali tentang bahaya makanan manis yang bisa merusak gigi, tapi aku tetap saja bandel. Pun saat aku tahu dan melihat hasil tes darahku yang bernilai sedikit  mengkhawatirkan. Hasil tes ini memberikan gambaran, bahwa aku tuh orangnya slebor, makannya sembarangan.

Hasil cek darahku

Padahal seharusnya aku bisa belajar dan “menyerap” ilmu dari orang-orang sekitarku, utamanya anggota keluargaku. Anakku yang kedua, Rifqi Ainun Naufal, giginya rusak parah. Ini akibat seringnya dia mengonsumsi makanan manis.

 
Rifqi, penyuka makanan manis

Untung  gigi  Rifqi masih gigi susu yang bisa tanggal dan berganti dengan gigi tetap. Lalu bagaimana denganku yang sudah berkepala empat ? Gigi mulai rapuh, tetapi makanan manis masih sering disentuh. Sungguh bandell !!

Tentang makanan manis, jujur aku memang sering tak tahan dengan godaan yang sangat melemahkan iman ini. Terlebih saat bulan puasa Ramadhan, banyak ajakan untuk bukber atau buka bersama puasa dengan teman-teman kantor. Godaannya sungguh luar biasa. Rasanya itu seperti saat kita masih jomblo, tiba-tiba datang Arjuna atau Karna  mengajak kita jalan-jalan. Sanggup nggak sih untuk menolaknya ? Apalagi hidangan saat bukber itu serba wow.. Wow lezatnya, wow manisnya..


Bukber dengan teman kantor


Tapi akibatnya, sungguh fatal. Sesuai dengan peribahasa yang sering kudengar : Berenang-renang ke hulu, berakit-rakit kemudian. Bersenang-senang dahulu, bersakit-sakit kemudian. Sewaktu  sedang berbuka puasa mengunyah sepotong tulang ayam goreng, tiba-tiba terdengar bunyi krekkk dari gigiku. Gigiku cuil atau patah sedikit. Mulanya aku cuek. Tapi saat aku mengunyah es drop, gigiku rasanya ngilu tak karuan.

Es drop yang  asli Blitar

Dan kelanjutannya bisa ditebak. Aku pun mengibarkan bendera setengah tiang, eh bendera putih dhing, tanda bahwa aku menyerah : harus ke dokter gigi segera ! Saat ke dokter gigi, Bu dokter yang cantik itu nggak mau diajak kompromi. Aku ingin langsung cabut gigi saja, eh.. Bu dokter yang bergigi putih bersih itu tak membolehkan. Bu dokter memberiku anjuran untuk tambal gigi. Mau tak mau, suka atau tidak, anjuran yang setengah memaksa itu harus kujalani. Dan baru kurasakan betapa tidak enaknya tambal gigi saat kita sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Ya berkurang khusyuknya (cieee...), ya harus bolak-balik ke dokternya, ya.. biayanya yang termasuk sangat mahal itu. (Ah, padahal yang terakhir ini yang jadi alasan utama malas untuk tambal gigi. Hi hi hi ). Apalagi sakit giginya pas bertepatan dengan bulan Ramadhan, dimana aku juga harus berperilaku "manis" di bulan suci ini.


Berperilaku "manis"

Sebagai seorang  ibu rumah tangga, aku ingin berperilaku "manis" dengan cara bertingkah laku yang baik dan berusaha untuk selalu menyenangkan hati suami dan anak-anak. Contoh kongkretnya adalah dengan menyiapkan hidangan sahur dan berbuka puasa kesukaan keluarga dan selalu mengingatkan mereka untuk selalu menggosok gigi dua kali sehari atau sehabis makan.

Kalau dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat contoh berperilaku "manis" adalah dengan tidak bergunjing, berghibah atau membicarakan keburukan orang lain atau tetangga kita.

Sedangkan sebagai seorang karyawati aku ingin berperilaku "manis" dengan cara bekerja sebagai abdi negara dan abdi masyarakat secara profesional yaitu dengan mengerjakan pekerjaan kantor sebaik-baiknya dan tepat waktu. Terlebih lagi di kantor pekerjaan sehari-hariku adalah sebagai seorang Account Representative (AR). Pekerjaan ini bergerak di bidang pengawasan, konsultasi dan pelayanan, di mana gigi bersih, mulut segar dan selalu tersenyum manis adalah modal utamaku dalam bekerja. Tak hanya sebagai tuntutan profesi, aku yakin senyum manis juga merupakan bentuk ibadah kepada sesama.





Pekerjaanku di kantor yang menuntut untuk  berperilaku "manis"

Berperilaku "manis" kepada Allah SWT, Pemberi Segala Nikmat, juga sangat penting. Apalagi saat bulan puasa Ramadhan, kala semua pahala dilipatgandakan. Sering ikut pengajian dan menyantuni fakir miskin, adalah sebagian contohnya. Dan akan nyaman pelaksanaan kegiatannya, apabila saat itu kita sedang tidak sakit gigi.


Kegiatan pengajian di kampungku
 
Penangkis makanan manis

Tak mau kejadian patah hati, eh patah  gigi dan sakit gigi  terulang lagi, aku pun mulai tanya sana-sini kira-kira pasta gigi apa yang bagus untuk menjaga kesehatan gigiku ini. Dan taraaa... saat jalan-jalan di supermarket dan hasil dari mantengin facebook, aku pun mulai melirik ke pasta gigi (aku biasa menyebutnya odol) yang satu ini. Namanya Systema Nano.


Pasta dan sikat gigi Systema

1. Pasta Gigi Systema Nano





Informasi manis


Saat membaca kotak atau kemasan pembungkus odolnya, tertera tulisan seperti ini :
Systema adalah sebuah sistem Perawatan Mulut profesional, yang dikembangkan oleh perusahaan Lion Jepang, untuk perlindungan mulut secara menyeluruh, cepat dan tuntas.
Systema nano dengan Nano calcium, Erythritol, dan Micro foam memberikan aksi perlindungan cepat dan tepat pada 8 masalah mulut, yaitu :
a. Membantu memberbaiki gigi berlubang dalam 2 minggu
b. Membantu memperkuat gigi dan enamel gigi
c. Membunuh bakteri
d. Membantu mengurangi plak
e. Menjaga gusi tetap sehat
f. Menetralisir asam di mulut
g. Mengurangi bau mulut
h. Melindungi gigi secara menyeluruh


Tuuuh, lengkap banget kan perlindungan dari pasta gigi Systema Nano ? Apalagi dari kedelapan permasalahan yang sanggup diselesaikan oleh pasta gigi Systema, kebanyakan adalah permasalahan yang muncul saat kita berpuasa Ramadhan. Yaitu gigi berlubang, masalah bakteri, plak, asam mulut dan bau mulut.

Di atas tadi kan ada istilah yang agak asing ya : Nano calcium, Erythritol dan Micro Foam, apaan sih artinya ? Di kotak bungkus pasta gigi Systema juga ada penjelasannya lho, ini dia :

- Nano calcium berguna untuk mencegah dan membantu memperbaiki gigi berlubang atau karies dini setelah 2 minggu pemakaian. Wuiih, cepet banget ya ?

- Erythritol bermanfaat untuk mengurangi plak di gigi secara efektif lebih cepat dibandingkan pasta gigi biasa.

- Micro foam adalah busa berukuran mikro, yang berfungsi untuk mempercepat penyebaran Nano calcium dan Erytritol hingga ke sela-sela gigi, untuk mulut bersih, tetap sehat dan terlindungi secara menyeluruh dari gigi berlubang.

2. Sikat Gigi Systema 


Dan ternyata Sodara-sodara, permasalahanku tak hanya senang mengonsumsi makanan dan minuman manis yang mengakibatkan gigi berlubang, aku juga sering kena sariawan. Setelah kutelisik, penyebab seringnya aku kena sariawan bukan karena kekurangan vitamin C dan sering stres, tetapi karena sikat gigiku yang sudah njegrik semua. Lihat saja  nih foto penampakannya !


Sikat gigiku yang njegrik dan antik

Gimana nggak akan sariawan dan kena gusi berdarah ya, wong sikat giginya juga antik kayak orangnya gitu kok ! Hi hi hi

Dan pembelaan dariku kenapa bentuk sikat gigiku bisa ajaib kayak gitu adalah karena aku kalau menyikat gigi terlalu keras saking semangatnya. Tujuannya sih biar bulu sikatnya bisa menjangkau ke sela-sela gigi yang terdalam biar bersihnya maksimal. Tapi hasilnya ? Sikat gigiku jadi njengat dan mulutku sering kena sariawan dan gusi berdarah! Apalagi sikat gigiku ini juga tidak dapat menjangkau kantung gusi, sehingga sisa makanan dan plak menumpuk kemudian merusak gigi.

Terus apa solusinya nih ? Adakah sikat gigi yang bulunya lembut dan bisa menjangkau ke bagian gigi terdalam ? Setelah cari info, tanya ke teman-teman yang jarang sariawan, giginya bersih dan tak pernah bersedih, ternyata rahasianya adalah memakai sikat gigi Systema. Dan tanpa basa-basi lagi, langsung kucoba sikat gigi dan pasta gigi Systema. Aku memakai pasta gigi yang menthol freeze.


Gosok gigi yang betul yaaa
Bulu sikat  Systema  lembuuut banget. Gusiku tak terluka. Bulu sikat gigi Systema juga sangat kecil sekitar 0,02 mm. Jadi, bisa menjangkau sampai ke celah tersempit gigi, yang tidak mampu dilakukan oleh sikat gigi biasa. Pun efektif membersihkan plak. Pasta giginya juga segar banget.

dengan  Systema Nano, sang penangkis

Ternyata  kita nggak perlu takut untuk makan dan minum yang manis lagi. Kan ada systema Nano yang siap menangkis.Dan setelah sebulan penuh berpuasa, saat mudik lebaran kemarin, aku tetap bisa tersenyum manis.  Apalagi hidangannya makanan dan minuman manis semua.  (Peringatan buat diri sendiri : jangan sampai kebablasan dan jadi ajang untuk balas dendam! Sebab, apa pun yang berlebihan tetap tidak baik).

Saat bertemu dengan keluarga, reuni dengan teman lama, senyum tak lepas dari bibirku.




Senyum manis  slalu mengembang karena Systema




Tulisan ini diikutkan dalam   SYSTEMA  BLOG COMPETITION
















7 komentar:

  1. Waaah, kalao rajin pakai pasta gigi systema nano, kayaknya bakal bikin senyum kita makin manis yah mbak

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Aku juga gak mau sakit gigi lagi gara-gara kesukaanku makan yang manis-manis mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuppp... setuju banget, Mbak...Kudukung 1000%, eh 100% dhing

      Hapus
  4. Lengkap banget tips menjaga kesehatan giginya, inspiratif :)

    BalasHapus
  5. hanya ini yang bisa kulakukan, Mbak Dwi Aprily.. berusaha menginspirasi orang lain lewat tulidan

    BalasHapus