Jumat, 29 Juni 2012

HABIS PUSING, TERBITLAH BIDURAN

Ini  kisah tentang kakak perempuanku yang pertama, namanya Mbak Tuginah.  Aku dan kakak-kakakku yang lain biasa memanggilnya :  Mbak Tu. Sekarang  umurnya sekitar 45 tahunan. Kisah ini sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Mbak Tu  ini sering sekali  sakit kepala.  Kami nggak tahu, sakit kepalanya itu apakah karena kebanyakan masalah, atau karena pusing biasa, atau karena punya sakit tekanan darah tinggi. Dan yang lebih parahnya lagi, ketika kepalanya pusing, Mbak Tu ini gampang banget minum obat yang dijual di warung-warung. Mungkin karena praktis dan murah ya…

 Siang  itu, saat kepalanya pusing, Mbak Tu minum tablet penghilang sakit kepala. Sudah minum 2 butir tablet  tetap nggak mempan. Pusing di kepalanya tidak juga menghilang. Akhirnya, setelah beberapa jam, Mbak Tu menambahinya dengan minum puyer penghilang sakit kepala. Tetap nggak mempan juga. Karena jengkel, Mbak Tu akhirnya tidur.

Menjelang Maghrib, Mbak Tu bangun. Betapa kagetnya, aku dan saudara-saudaraku  yang lain saat melihatnya. Mukanya bengkak, seperti orang kena biduren.  Gatal dan perih, katanya. Untuk menghindari kejadian yang lebih buruk, saat itu Mbak Tu hanya minum air putih sebanyak-banyaknya. Siapa tahu obatnya cepat mengalir ke air seni. Kami pun berjanji, kalau sampai besok pagi belum ada perubahan, Mbak Tu akan kami bawa  ke Puskesmas.

Keesokan harinya, masih belum ada perubahan. Justru mukanya Mbak Tu malah tambah bentol-bentol dan gatal, akhirnya kutemani Mbak Tu ke Puskesmas terdekat. Di sana Mbak Tu diperksa. Kata Dokter yang memeriksa, tekanan darah Mbak Tu ternyata tinggi. Dan ada kemungkinan, Mbak Tu alergi/tidak cocok dengan tablet dan puyer penghilang sakit kepala yang kemarin diminumnya. Dari Pak Dokter pula  kami diberi tahu agar kami mulai mengatur pola makan. Umur sudah banyak, kita tidak boleh makan yang sembarangan lagi. Lebih baik banyak makan sayur dan buah, perbanyak pula minum air putih, minimal 8 gelas sehari. Karena Mbak Tu juga punya tekanan darah tinggi, tubuhnya juga gemuk,  akhirnya dia juga diberitahu pula makanan apa yang boleh dimakan dan makanan apa pula yang tidak boleh dimakan/harus dihindari. Makanan yang harus dihindari utamanya adalah daging-dagigan, makanan yang digoreng atau berkolesterol tinggi dan makanan yang asin atau mengandung MSG.  Dari Pak Dokter pula kami tahu, agar kita tidak boleh minum obat sembarangan. Lebih baik datang dan konsultash  saja ke Puskesmas atau dokter terdekat.

Sepulangnya dari Puskesmas, dan setelah minum obat yang diberikan oleh pak Dokter, kesehatan Mbak Tu berangsur-angsur membaik. Sakit kepalanya hilang, biduren nyapun sedikit demi sedikit juga kempes. Alhamdulillah…….     

Kini, Mbak Tu sudah jarang sakit. Kalaupun sakit mungkin cuma sakit flu atau masuk angin biasa.  Tubuhnya memang gemuk, tetapi gerakannya juga gesit. Pergi ke manapun, walau jalan kaki, dia tidak mengeluh capek. Sekarang dia sudah punya 4 anak dan 2 cucu lho.

Dari pengalamannya Mbak Tu waktu sakit itu pula, aku bisa mengambil hikmah : lebih baik kita menjaga kesehatan dengan banyak berolah raga dan  mengatur  pola makan kita, daripada mengobati. Juga saat kita sakit, jangan minum obat sembarangan. Bisa jadi, bukan kesembuhan yang kita dapat, justru penyakit yang lebih berbahaya malah bisa menghampiri kita. Waspadalah... waspadalah !!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar