Ini kisah tentang kakak perempuanku yang pertama, namanya Mbak
Tuginah. Aku dan kakak-kakakku yang lain biasa memanggilnya : Mbak Tu.
Sekarang umurnya sekitar 45 tahunan. Kisah ini sudah terjadi beberapa
tahun yang lalu. Mbak Tu ini sering sekali sakit kepala. Kami nggak
tahu, sakit kepalanya itu apakah karena kebanyakan masalah, atau karena
pusing biasa, atau karena punya sakit tekanan darah tinggi. Dan yang
lebih parahnya lagi, ketika kepalanya pusing, Mbak Tu ini gampang banget
minum obat yang dijual di warung-warung. Mungkin karena praktis dan
murah ya…
Siang itu, saat kepalanya pusing, Mbak Tu
minum tablet penghilang sakit kepala. Sudah minum 2 butir tablet tetap
nggak mempan. Pusing di kepalanya tidak juga menghilang. Akhirnya,
setelah beberapa jam, Mbak Tu menambahinya dengan minum puyer penghilang
sakit kepala. Tetap nggak mempan juga. Karena jengkel, Mbak Tu akhirnya
tidur.
Menjelang Maghrib, Mbak Tu bangun. Betapa
kagetnya, aku dan saudara-saudaraku yang lain saat melihatnya. Mukanya
bengkak, seperti orang kena biduren. Gatal dan perih, katanya. Untuk
menghindari kejadian yang lebih buruk, saat itu Mbak Tu hanya minum air
putih sebanyak-banyaknya. Siapa tahu obatnya cepat mengalir ke air seni.
Kami pun berjanji, kalau sampai besok pagi belum ada perubahan, Mbak Tu
akan kami bawa ke Puskesmas.
Keesokan harinya, masih
belum ada perubahan. Justru mukanya Mbak Tu malah tambah bentol-bentol
dan gatal, akhirnya kutemani Mbak Tu ke Puskesmas terdekat. Di sana Mbak
Tu diperksa. Kata Dokter yang memeriksa, tekanan darah Mbak Tu ternyata
tinggi. Dan ada kemungkinan, Mbak Tu alergi/tidak cocok dengan tablet
dan puyer penghilang sakit kepala yang kemarin diminumnya. Dari Pak
Dokter pula kami diberi tahu agar kami mulai mengatur pola makan. Umur
sudah banyak, kita tidak boleh makan yang sembarangan lagi. Lebih baik
banyak makan sayur dan buah, perbanyak pula minum air putih, minimal 8
gelas sehari. Karena Mbak Tu juga punya tekanan darah tinggi, tubuhnya
juga gemuk, akhirnya dia juga diberitahu pula makanan apa yang boleh
dimakan dan makanan apa pula yang tidak boleh dimakan/harus dihindari.
Makanan yang harus dihindari utamanya adalah daging-dagigan, makanan
yang digoreng atau berkolesterol tinggi dan makanan yang asin atau
mengandung MSG. Dari Pak Dokter pula kami tahu, agar kita tidak boleh
minum obat sembarangan. Lebih baik datang dan konsultash saja ke
Puskesmas atau dokter terdekat.
Sepulangnya dari
Puskesmas, dan setelah minum obat yang diberikan oleh pak Dokter,
kesehatan Mbak Tu berangsur-angsur membaik. Sakit kepalanya hilang,
biduren nyapun sedikit demi sedikit juga kempes. Alhamdulillah…….
Kini,
Mbak Tu sudah jarang sakit. Kalaupun sakit mungkin cuma sakit flu atau
masuk angin biasa. Tubuhnya memang gemuk, tetapi gerakannya juga gesit.
Pergi ke manapun, walau jalan kaki, dia tidak mengeluh capek. Sekarang
dia sudah punya 4 anak dan 2 cucu lho.
Dari pengalamannya
Mbak Tu waktu sakit itu pula, aku bisa mengambil hikmah : lebih baik
kita menjaga kesehatan dengan banyak berolah raga dan mengatur pola
makan kita, daripada mengobati. Juga saat kita sakit, jangan minum obat
sembarangan. Bisa jadi, bukan kesembuhan yang kita dapat, justru
penyakit yang lebih berbahaya malah bisa menghampiri kita. Waspadalah...
waspadalah !!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar