Senin, 25 Juni 2012

IBU PUNYA, BAPAK KOK ENGGAK ?

14 September 2011 kemarin, Rifqi Ainun Naufal, putraku yang kedua  genap berusia enam tahun. Semakin ceriwis dan kritis, itu  sudah pasti.  Banyak bertanya dan memerlukan jawaban yang tepat dan cepat, itu juga jadi kebiasaan Rifqi akhir-akhir ini.  Dari pertanyaan yang biasa, luar biasa, hingga pertanyaan yang kadang kami bingung untuk menjelaskannya.

Seperti pertanyaan  yang dilontarkan Rifqi beberapa bulan yang lalu, saat kami-aku, bapaknya, Daffa dan Rifqi-  sedang tidur-tiduran di kasur/tempat tidur.

"Bu, Ibu punya susu/payudara, Bapak kok enggak sih ? Punya Bapak kecil," tanya Rifqi dengan tertawa.
Aku dan suami berpandangan sesaat. Sebetulnya ini pertanyaan yang agak tabu dan saru, tapi sebagai orang tua kami harus menjelaskan setiap pertanyaan yang diajukan oleh anak-anak kami.  Maka akupun berusaha menjelaskannya.

" Qi, Ibu kan perempuan, Ibu yang mengandung dan melahirkan Rifqi. Nah, untuk menyusui  Mas Daffa dan Rifqi, ya Ibu harus punya susu/penthil, biar ada ASI (Air Susu Ibu) nya. Kalo  Bapak  khan cowok, jadi Bapak ya nggak punya payudara. Besok Rifqi kalau sudah besar ya  akan seperti Bapak. "

Untuk memuaskan rasa ingin tahunya, tanpa malu-malu  Rifqi langsung  melihat dada saya dan bapaknya.
Gimana Qi, sudah puas  rasa ingin tahumu ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar