Tentang kebersihan, ibuku jagonya! Setiap subuh kulihat ibu sudah
duduk di depan kamar mandi sambil mencuci baju kami, anak-anaknya. Tanpa
seorang pembantu, dengan delapan orang anak, rumah kami selalu bersih.
Setelah sholat subuh, sambil sarapan biasanya kami ngobrol dengan ibu.
Saat itulah ibu sering menjelaskan bagaimana cara mencuci baju agar
bersih : direndam dulu, dikucek bagian yang kotor, disikat dan dijemur.
Pesan itu sekarang sering kuterapkan saat aku mencuci baju keluargaku.
Bagi
kami, hari Minggu adalah hari bersih-bersih. Setiap anak mendapat
jatah tugas masing-masing. Tanpa diperinci dan dikomando, biasanya
kami sudah tahu apa yang harus kami lakukan. Ada yang bertugas
membersihkan kaca, menyapu dan mengepel. Sambil menyetel lagu dari
tape dengan suara yang keras, rumah kami jadi rame setiap minggunya.
Beranjak
besar, kami masing-masing mendapat jatah tugas membersihkan rumah.
Sebagai anak bungsu, tugasku sangat ringan : menyapu lantai. Sore hari
adalah waktuku untuk menyapu lantai. Jujur, sebenarnya aku paling malas
menyapu. Sambil pura-pura lupa,tidurku kubuat lama, biasanya kakakku
atau ibuku yang sering mengingatkan aku untuk segera menyapu. Namanya
juga malas, biasanya aku menyapunya asal-asalan saja. Kalau sudah
begitu, kakakku langsung protes, dia yang menunjukkan tempat-tempat
tersembunyi yang belum kusapu.
Ibu biasanya hanya tersenyum
melihat caraku menyapu. “Anak perempuan itu kalau menyapu harus bersih,
agar suamimu nanti tidak brewokan, “ begitu pesan ibu kepadaku. Dan
biasanya ada saja jawabanku, “Ya nanti kalau cari calon suami jangan
yang berewokan dong, Bu ! “
Kini setelah aku berkeluarga dan
mempunyai rumah sendiri, baru aku menyadari, betapa dalam pesan ibuku
tentang kebersihan rumah. Saat menyapu lantai rumah, kuusahakan untuk
membersihkan semua kotoran, sampai ke tempat-tempat yang tersembunyi
(bahasa jawanya : nylempit-nylempit).
Terima kasih, Ibu. Engkau
telah memberi contoh dan teladan yang terbaik untukku dalam membersihkan
rumah. Semoga aku bisa menjadi sepertimu : sabar, telaten, lemah
lembut, dan langsung memberi contoh nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar